Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Kritik Puisi Senandung Cinta – Tiara Mulya Ningsih dari Komunitas Dream Team

Kritik Puisi Senandung Cinta – Tiara Mulya Ningsih dari Komunitas Dream Team

Diposting pada 8 Februari 2025 oleh admingapura / Dilihat: 854 kali / Kategori:
Kritik Puisi

Kritik Puisi

Senandung Cinta

Senandung cinta dalam cinta berbalut rindu,
aku berjalan di atas bayangan kita,
meraba jejak jemarimu yang dulu menghangatkanku,
sunyi kini menjadi lagu tentangmu.

Mereka bertanya, “Mengapa kau masih setia?”
Sedang waktu terus melaju tanpa menoleh.
Mereka menertawakan harapan,
seakan janji kita hanya angin yang berlalu.

Aku menyebut namamu di hembusan senja,
pada aliran sungai yang membawa sisa kenangan,
mengalir jauh, namun tak pernah hilang,
seperti rasa yang tak tahu arah pulang.

Air mataku jatuh bagai hujan,
membasahi kisah yang tak ingin pudar.
Hati ini tetap bergetar dalam keheningan,
bagai melodi cinta yang tak pernah selesai.

Malam menggema, bisikan rindu,
angin membawa wangi yang pernah kau tinggalkan.
Aku berdiri di persimpangan waktu,
antara ingin mengejar atau membiarkanmu pergi.

Riau, 05 Februari 2025

BACA JUGA: Kritik Puisi Tentangmu, Nayanika – Rhez dari Literary Haven Community

Puisi berjudul Senandung Cinta ditulis Tiara Mulya Ningsi dari Komunitas Dream Team mengangkat tema kerinduan dan kesetiaan dalam cinta, meskipun cinta tersebut telah berlalu atau tidak mungkin bersatu. Kak Tiara mengungkapkan perasaan yang mendalam tentang cinta yang masih bersemi meskipun waktu terus berjalan.

Puisi ini terdiri dari lima bait, dengan masing-masing bait terdiri dari empat baris (kuatrain). Struktur yang teratur ini memberikan kesan yang rapi dan simetris, yang sesuai dengan tema puisi yang menggambarkan perasaan yang terstruktur dan mendalam.

Adapun pemilihan kata dalam puisi ini sangat puitis dan mampu membangkitkan emosi yang kuat. Kata-kata seperti “senandung,” “rindu,” “bayangan,” “jejak,” “sunyi,” “setia,” dan “kenangan” menciptakan suasana yang  penuh perasaan.

Adapun penggunaan majas dalam puisi ini, ada tiga, yaitu: pertama, Majas Metafora pada kalimat “aku berjalan di atas bayangan kita” (Bait 1) menggunakan bayangan sebagai metafora untuk menggambarkan kenangan atau jejak-jejak cinta yang masih tersisa.

Kedua, Majas Personifikasi pada kalimat “sunyi kini menjadi lagu tentangmu” (Bait 1) memberikan sifat manusia pada kesunyian yang menjadi lagu.

Dan ketiga, Majas Simile pada kalimat “Air mataku jatuh bagai hujan” (Bait 4) membandingkan air mata dengan hujan, yang menunjukkan betapa banyak dan derasnya air mata yang jatuh.

BACA JUGA: Kritik Puisi Pengagum Rahasia – Starla

Ada beberapa catatan yang bisa menjadi bahan evaluasi, sebagai berikut:

1. Penggunaan Bahasa yang Terlalu Puitis: Meskipun penggunaan bahasa yang puitis adalah salah satu kekuatan puisi ini, namun terkadang terasa berlebihan dan kurang alami. Beberapa frasa mungkin bisa dieksplorasi lebih lanjut agar terdengar lebih dan tidak terlalu dibuat-buat.

2. Pengulangan Kata: Penggunaan kata “tentangmu” di bait pertama dan kedua terkesan agak berulang. Penyair bisa mencoba mencari variasi kata atau frasa lain untuk menghindari pengulangan yang terlalu sering.

3. Kurang Detail: Beberapa bagian puisi ini terasa kurang detail dan deskriptif. Misalnya, pada bait kelima, penyair hanya menyebutkan tentang persimpangan waktu, namun tidak dijelaskan lebih lanjut tentang apa yang dirasakan penyair saat berada di persimpangan tersebut. Sebaiknya penyair menambahkan detail atau deskripsi yang lebih  agar puisi ini terasa lebih hidup dan emosional.

4. Eksplorasi Bahasa yang Lebih Alami: Penyair bisa mencoba mencari frasa atau kata-kata yang lebih sederhana dan tidak terlalu puitis, namun tetap mampu menyampaikan emosi dan perasaan dengan kuat.

5. Variasi Kata: Penyair bisa mencoba mencari variasi kata atau frasa lain untuk menghindari pengulangan yang terlalu sering.

Secara keseluruhan, puisi “Senandung Cinta” ini adalah puisi yang indah dan menyentuh hati. Dengan beberapa perbaikan kecil, puisi ini bisa menjadi lebih kuat dan berkesan.

Bagikan ke

Kritik Puisi Senandung Cinta – Tiara Mulya Ningsih dari Komunitas Dream Team

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Kritik Puisi Senandung Cinta – Tiara Mulya Ningsih dari Komunitas Dream Team

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja