Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Buku Cerpen » Mencari Sosok Gimin
click image to preview activate zoom

Mencari Sosok Gimin

Rp 75.000
Stok Tersedia
KategoriBuku Cerpen

Penulis: Sukoharjo Satupena

Tentukan pilihan yang tersedia!
Pemesanan yang lebih cepat! Pesan Langsung
Bagikan ke

Mencari Sosok Gimin

Aku menghapus air mataku. Tak terasa sudah tiga tahun aku hidup dalam lumpur di pinggiran
kota Solo bagian timur. Usiaku memang belum genap dua puluh tahun, aku masih sangat muda
untuk kembali ke jalan yang benar dan malaikat yang menjemputku belum juga datang. Ada
sebersit rasa cemas di sudut hati tapi aku harus tetap optimis suatu saat akan datang juga
malaikat itu.

Beberapa minggu setelah tamu dari Jakarta itu datang, perutku sudah mulai buncit, layaknya
orang yang hamil tua, aku menunggu hari kelahiran jabang bayi yang kukandung dengan harap-
harap cemas. Bu Sumi semakin menjauhiku, aku dikatakan perempuan goblok. Biarlah, semua
ini memang salahku! Hanya kepada kang Gimin aku bisa berbagi duka.

“Tenangkan saja hatimu, hadapi saja hari-hari menjelang persalinan dengan gembira agar
bayimu sehat” ujar kang Gimin menyejukkan hati.

“Tapi nanti siapa yang akan mengantarkanku ke rumah sakit atau bidan?”

“Tenang saja, di kampung sebelah ada seorang bidan yang biasa membantu persalinan orang-
orang dari kampung Silir. Bu bidan menarik biaya persalinan semampu kita saja!” Lagi-lagi
jawaban kang Gimin menyejukkan hatiku.

Akhirnya hari yang menakutkan itu datang juga. Di kamar sebuah rumah bersalin aku berjuang
seorang diri menghadapi hidup atau mati. Hanya kang Gimin yang menunggu di luar. Setumpuk
masalah telah membayangi hari-hari yang akan kulalui di rumah penampungan bu Sumi.
Apakah aku masih akan diperlakukan dengan baik seperti perempuan lain yang berada di
bawah asuhannya?

Bayi merah di pangkuan kucium penuh perasaan kasih. “Sungguh malang nasibmu, Ndhuk …
aku sendiri tidak kenal siapa bapak yang mengukir jiwa ragamu. Maafkan aku sayang, semoga
kelak nasibmu tidak seburuk nasib ibumu ini,” gumamku dengan wajah berkaca-kaca. Tidak
sampai sepuluh hari aku menyusui bayiku karena sesuai perjanjian awal, bayi itu harus
kuserahkan kepada ibunya kang Gimin untuk dibesarkan dan diasuh di desanya kang Gimin.
Sebuah desa di lereng Lawu.

Mencari Sosok Gimin

Berat300 gram
Kondisi Baru
Dilihat 193 kali
Diskusi 1 komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Produk Terkait

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja