Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

Diposting pada 3 Oktober 2024 oleh admingapura / Dilihat: 164 kali / Kategori:
Materi ilmu pengantar puisi yang meliputi pengertian, jenis puisi dan macam macam puisi untuk pemula

Materi ilmu pengantar puisi yang meliputi pengertian, jenis puisi dan macam macam puisi untuk pemula

Materi ilmu pengantar puisi ini dapat membantu penulis untuk memulai dan meniti kembali jembatan menjadi seorang penyair atau penulis buku.

Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang dituliskan dalam bentuk bait-bait. Rata-rata puisi memiliki jumlah kata lebih pendek daripada cerita, kecuali jika puisi tersebut akan dibuat prosa (berpola paragraf) sama halnya seperti sedang menulis cerita. Perbedaan puisi dengan cerita dapat dilihat dari jumlah kata, cara penulisan, adanya rima, majas, dan penggunaan diksi puitis.

Puisi berkembang mengikuti zaman dan pola pikir masyarakat. Saya contohkan misalnya pada masa kolonialisme puisi yang ada cenderung menggambarkan “kepahitan dan kesedihan”, karena masyarakat hidup dalam belenggu penjajahan, belum menjadi negara berdaulat. Puisi pada saat itu juga berisi tentang keinginan untuk segera merdeka.

Kemudian era berjuang meraih kemerdekaan, puisi cenderung berisi tentang orasi yang mampu membangkitkan semangat juang patang menyerah sebelum negara merdeka. Pasca kemerdekaan tema-tema puisi makin beragam mengikuti “trend” gaya hidup masyarakat yang semakin bebas berekspresi, mengungkapkan segala hal yang dirasakan.

Apalagi setelah ada kebebasan pers  setiap orang semakin leluasa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dan lubuk sanubari. Semakin banyak penyair, sastrawan muda menyuarakan opini. Itu menurut saya termasuk dalam perkembangan sastra pesat.  Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengekspresikan melalui puisi adalah:

  1. Gunakan bahasa santun dan komunikatif.
  2. Pilih diksi cantik dan elegan sehingga lebih nyaman bila dilihat dan  tidak menyakitkan pihak-pihak tertentu bila dibacakan.
  3. Jika menyampaikan kritik terhadap suatu kebijakan, gunakanlah sindiran halus dalam hal ini kita bisa bermain kata berbentuk majas.

A. Fungsi Puisi

Ada beberapa hal fungsi puisi dalam kesustraan Indonesia dari masa ke masa, sebagai berikut ini:

  1. Sarana berekspresi.
  2. Sarana menjaga kesehatan mental.
  3. Upaya pelestarian sastra.
  4. Mengabadikan peristiwa penting dan bermakna agar tetap bisa dikenang dan diresapi lintas generasi.
  5. Melestarikan sastra

B. Jenis Jenis Puisi

Jenis-jenis puisi sebenarnya ada banyak, misalnya pantun (puisi lama), puisi akrostik (puisi yang merepresentasikan suatu kata), puisi haiku, soneta, gurindam dan lain-lain. Namun pada kali ini saya akan menyampaikan puisi secara umum atau yang biasa kita tulis dan kita sertakan dalam sebuah perlombaan.

Puisi secara umum biasa ditulis mulai dari 1 bait terdiri dari 4 baris untuk 1 halaman penuh biasanya terdiri dari 4 bait atau 16 baris. Hal yang membuat puisi kita menjadi indah  karena pilihan kata atau diksi, adanya majas, dan rima (bunyi akhir kalimat).

Rima dan irama adalah dua kata nyaris sama tetapi memiliki makna berbeda. Rima cenderung memiliki konsentrasi pada teks puisi sedangkan irama adalah pelafalan kalimat pada puisi, terkadang bisa keras, bisa lembut, tinggi, rendah, cepat, dan lambat. Irama bisa dirasakan ketika kita membaca puisi atau mementaskan puisi dalam bentuk musikalisasi.

Diksi pilihan kata dapat kita perluas dengan cara memperbanyak membaca dan mendownload kamus digital di playstore ya. Untuk memperkaya koleksi pilihan kata dan pengolahan puisi jangan bosan untuk membaca puisi-puisi karya orang lain.

C. Macam Macam Majas

  1. Personifikasi: Majas yang mengumpamakan benda mati seolah-olah makhluk hidup. Contoh: Nyiur melambai ke arah nelayan yang bermandikan peluh perjuangan.
  2. Hiperbola: Majas yang mengekspresikan sesuatu secara berlebihan. Contoh: Mendung mencengkeram matahari sepanjang pagi.
  3. Metafora: Majas perbandingan analogis seperti rupanya elok bagaikan mawar merekah.
  4. Simile: Kiasan Perumaan setara. Misalnya: Wajahnya merah berapi-api penuh emosi

D. Tips Menulis Puisi yang Indah

  1. Tentukan tema.
  2. Tulis judul sesuai tema.
  3. Perkaya diksi dengan banyak membaca.
  4. Gunakan majas.
  5. Mainkan rima

Puisi terdahulu memiliki patokan Rima tertentu seperti a-b-a-b, atau a-b-b-a kadang ada berupa syair dengan Rima seragam a-a-a-a. Namun saat ini penyair lebih sering menggunakan rima bebas.

  1. Sertakan amanat bisa secara tersurat maupun tersirat.
  2. Titimangsa, tempat dan tanggal penulisan puisi. Penulisan titimangsa sering dilupakan semoga setelah ini tidak ada yang lupa menulis titimangsa lagi.

*Materi ini disampaikan Apri Kuncoro pada program Sekolah Puisi

Tags: , ,

Bagikan ke

Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja