Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh

Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh

Diposting pada 6 Oktober 2024 oleh admingapura / Dilihat: 209 kali / Kategori:
Materi puisi akrostik meliputi pengertian, ciri ciri, jenis, cara membuat dan contoh yang dilengkapi pembahasan yang dapat mempermudah penulis

Materi puisi akrostik meliputi pengertian, ciri ciri, jenis, cara membuat dan contoh yang dilengkapi pembahasan yang dapat mempermudah penulis

A. Pengertian Puisi Akrostik

Puisi akrostik adalah jenis puisi yang menggunakan huruf-huruf awal yang akan diletakkan pada baris awal, tengah, atau akhir dari setiap barisnya untuk membentuk kata atau kalimat tertentu. Huruf-huruf tersebut, ketika dibaca secara vertikal (ke atas taua ke bawah), akan membentuk kata yang memiliki hubungan dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut.

Dalam puisi akrostik, setiap baris dapat berfungsi sebagai kalimat atau frasa yang berdiri sendiri,  ketika digabungkan secara vertikal maka membentuk kata yang memiliki makna tambahan. Puisi akrostik bisa menggunakan nama seseorang, kata-kata kunci, atau tema tertentu sebagai acuan untuk membentuk akrostik.

BACA JUGA: Puisi Prosa: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Ciri-Ciri Puisi Akrostik

  1. Menggunakan huruf-huruf awal: Puisi akrostik ditandai dengan penggunaan huruf-huruf awal dari setiap barisnya untuk membentuk kata atau kalimat tertentu. Huruf-huruf ini, ketika dibaca secara vertikal, akan membentuk akrostik yang memiliki makna tambahan.
  2. Terdapat pesan tersembunyi: Puisi akrostik sering kali memiliki pesan tersembunyi atau kata-kata yang tersembunyi di dalamnya. Pesan ini dapat berhubungan dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan dalam puisi tersebut.
  3. Kreatif dan inovatif: Puisi akrostik menuntut kekreatifan dan inovasi dalam menulisnya dengan sesuai pada tema yang ingin disampaikan kepada para pembaca secara jelas dan bermakna.
  4. Menggabungkan makna horizontal dan vertikal: Puisi akrostik menggabungkan makna dari baris-baris secara horizontal, yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat atau frasa, dengan makna dari akrostik yang terbentuk secara vertikal. Hal ini menciptakan dimensi tambahan dalam puisi dan memberikan kesan yang lebih dalam.
  5. Fleksibilitas dalam panjang puisi: Puisi akrostik dapat memiliki panjang yang bervariasi, tergantung pada kata atau kalimat yang ingin dibentuk sebagai akrostik.

BACA JUGA: Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

Cara Membuat Puisi Akrostik

  1. Tentukan tema atau kata kunci: Pilih tema atau kata kunci yang ingin kamu gunakan sebagai acuan dalam membuat puisi akrostik. Misalnya, jika tema kamu adalah “cinta”, maka huruf-huruf awal dari setiap baris akan membentuk kata “cinta” secara vertikal.
  2. Buat daftar kata yang berhubungan: Buat daftar kata-kata yang berhubungan dengan tema atau kata kunci yang kamu pilih. Ini akan membantumu dalam menemukan kata-kata yang sesuai untuk setiap baris puisi.
  3. Tentukan jumlah baris: Tentukan jumlah baris yang ingin kamu gunakan dalam puisi akrostik. Kamu dapat menggunakan beberapa baris atau lebih, tergantung pada keinginanmu.
  4. Mulailah menulis: Mulailah menulis puisi dengan menggunakan kata-kata dari daftar yang telah kamu buat. Pastikan setiap baris dimulai dengan huruf yang sesuai dengan akrostik yang ingin kamu bentuk. Usahakan untuk mengungkapkan perasaan atau pesan yang ingin kamu sampaikan melalui kata-kata yang kamu pilih.
  5. Periksa dan perbaiki: Setelah menulis puisi akrostik, periksa kembali apakah akrostik yang terbentuk jelas dan sesuai dengan tema atau kata kunci yang kamu pilih. Jika perlu, lakukan perbaikan atau pengeditan untuk meningkatkan kejelasan dan keindahan puisi.
  6. Berikan sentuhan kreatif: Jika ingin memberikan sentuhan kreatif tambahan, kamu dapat menggunakan gaya bahasa, perumpamaan, atau metafora untuk membuat puisi lebih menarik dan berkesan.
  7. Bacakan puisi: Bacakan puisi akrostik yang telah kamu buat untuk mendengarkan alur dan irama kata-kata. Ini akan membantumu mengevaluasi apakah puisi terdengar harmonis dan memiliki efek yang diinginkan.

Jenis Puisi Akrostik dan Contohnya

1. Akrostik Kata

Akrostik kata adalah puisi yang berisi hanya satu kata, mengembangkan huruf menjadi kata.

Contoh: HUJAN

(H)arapan

(U)ntuk

(J)anapada

(A)sa

(N)estapa

2. Akrostik (Larik)

Akrostik larik adalah puisi yang menguraikan huruf menjadi larik-larik.

Contoh: LUKA

(L)uapan amarah padam seketika

(U)ntaian rindu tak jua sirna

(K)ering bak kemarau lama

(A)ngan yang hilang oleh luka yang berulang

3. Akrostik (Bait)

Akrostik bait adalah puisi yang menguraikan huruf pada judul puisi menjadi bait.

Contoh : DENDAM

(D)erai deras hujan, tak mampu lagi meredam amarah, ataupun membiasakan asa yang kau abaikan dengan sengaja

(E)ngkau datang dan pergi berulang kali bahkan mungkin tak terhitung oleh jari

(N)amun, bukan lagi tentang menanti ataupun menunggu waktu yang berbalik hati

(D)erita ini sudah tak bisa aku tepis hanya karena cinta yang terus tak bertepi

(A)ngan sudah tak mungkin kuperjuangkan lagi dalam setiap lantunan do’a berbait

( M)encintaimu, kuibaratkan bara api yang mampu menyala dan menimbulkan api

4. Double Akrostik

Double Akrostik adalah puisi yang awal dan akhir larik dengan huruf yang sama.

Contoh : AKU

(A)ndai semua ras(a)

(K)upegeng erat tangan reta(k)

(U)ntukmu akan selalu kupersembahkan rind(u)

5. Akrostik (Terbalik)

Akrostik Terbalik adalah puisi yang menguraikan huruf dari judul puisi dengan posisi terbalik (dari bawah ke atas)

Contoh: MALU (ULAM)

(U)ntukmu yang berjubah merah

(L)antunan merdu di setiap makna yang berayat

(A)ku menaruh asa

(M)enunggu waktu menuju celah yang tak akan terbelah

6. Akrostik Tengah

Akrostik Tengah adalah puisi yang penguraiaan akrostiknya berada di tengah dengan ditandai tanda kurung, dengan bermaksud pembaca dapat mengenali akrostinya.

Contoh: AIR

Biarkan saja (a)ir mengalir sesuai tekanannya

Biarkan saja genangan itu hasil dari (i)lustrasi

Karena (r)indu tak selalu berujung pada mahligai sukma yang bersimpul.

Tags: , ,

Bagikan ke

Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja