- Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Materi Puisi Berantai Mulai Pengertian, Jenis, dan Analisis Contoh

Materi menulis puisi berantai ini meliputi penjelasan seperti pengertian, jenis, ciri ciri, analisis dan contoh sebagai referensi untuk para penulis
A. Pengertian Puisi Berantai
Puisi berantai adalah gabungan beberapa puisi yang dibacakan oleh beberapa orang dengan peran dan tema yang berbeda-beda. Puisi berantai paling sedikit dibawakan oleh 2 orang. Puisi berantai biasanya mengangkat topik yang lucu, sehingga cocok didengarkan saat kamu membutuhkan hiburan untuk tertawa.
Jadi Puisi berantai adalah suatu bentuk puisi yang terdiri dari beberapa bait atau bagian, yang masing-masing baitnya ditulis oleh penyair yang berbeda. Biasanya, setiap penyair menulis satu bait, kemudian bait tersebut dilanjutkan oleh penyair berikutnya. Konsepnya mirip dengan rantai, di mana setiap mata rantai terhubung satu sama lain.
Puisi berantai sering kali menjadi wadah kolaborasi antara beberapa penyair untuk menciptakan suatu karya yang utuh. Setiap penyair memiliki kebebasan dalam mengekspresikan ide atau perasaannya dalam bait yang ditulisnya, namun harus tetap terkait dengan bait sebelumnya dan sesudahnya agar membentuk kesatuan makna.
Proses pembuatan puisi berantai dapat dilakukan secara langsung dalam satu pertemuan antara penyair-penyair yang terlibat, atau melalui pengiriman bait secara bergantian melalui surat atau media komunikasi lainnya. Tujuan dari puisi berantai bisa bermacam-macam, mulai dari ekspresi kolaboratif, penggabungan berbagai sudut pandang, hingga penciptaan narasi atau perjalanan emosional yang utuh.
Puisi berantai telah menjadi salah satu bentuk ekspresi sastra yang menarik di Indonesia, karena mampu menciptakan karya yang bersifat kolektif dan menggabungkan berbagai gaya dan ide dari beberapa penyair.
BACA JUGA: Materi Musikalisasi Puisi Paling Lengkap Mulai Pengertian, Jenis dan Contoh
B. Jenis-Jenis Puisi Berantai
1. Puisi Berantai Akrostik : Dalam jenis puisi ini, setiap baris awal, tengah, atau akhir dari setiap bait membentuk sebuah kata atau kalimat yang saling terkait. Misalnya, jika kamu ingin membuat puisi berantai dengan tema “CINTA”, setiap bait harus dimulai, ditengahi, atau diakhiri dengan huruf-huruf yang membentuk kata “CINTA”.
2. Puisi Berantai Bebas : Dalam jenis puisi ini, kamu memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri tanpa mengikuti pola atau aturan tertentu. Setiap bait dapat memiliki panjang dan gaya yang berbeda, tetapi harus tetap terhubung dengan bait sebelumnya melalui tema atau pesan yang sama.
3. Puisi Berantai Terbalik : Dalam jenis puisi ini, setiap bait dimulai dengan kata terakhir dari bait sebelumnya. Setiap bait harus terhubung dengan bait sebelumnya melalui kata-kata yang saling berkaitan, sehingga membentuk cerita yang terbalik dari bait pertama hingga bait terakhir.
BACA JUGA: Materi Puisi Esai Singkat, 3 Trik Penjelasan Biar Paham Dengan Singkat
C. Contoh Puisi Berantai
Petani : Karena uang sudah di lipat di bawah meja, hingga meja pun tak bisa melihatnya. Sudah letih menggarap sawah, hasil tak ada, pajak pun hanya mengenyangkan perut pejabat yang seperti …..
Maling : Monyet, aku terbiasa disebut monyet, panjang tangan dan sebutan indah lainnya. Nyawa menjadi pertaruhan, demi sesuap nasi untuk mengenyangkan…..
Petani : Perut pejabat gendut – gandut, dalam perutnya ada emas rakyat, ada beras petani ada pajak para pedagang kecil… Lihat kami, sengsara merasakan…..
Caleg : Kebahagiaan besar untuk kami, mampu memperjuangkan hak – hak para petani, hak – hak kaum buruh yang terinjak-injak, hak – hak para anak – anak generasi bangsa, untuk para koruptor, akan ku …….
Maling : Biarkan. Walau aku disebut monyet, maling atau apalah. Anak – anakku butuh sesuap nasi, butuh lembaran bergambar soekarno untuk pendidikan nya, hanya sebatas ayam tetangga, aku bisa di…….
Caleg : Hukum mati. Hukum mati. Hukum mati. Untuk mereka yang sudah menggelapkan uang rakyat, mari kita….
Petani : Potong. Lalu tinggal di cangkul dan terus seperti itu. Akan tetapi pupuk kain naik harganya, adakah para pejabat memikirkan nasib kami para petani, di sini kami terseok – seok diantara tanaman padi di sana mereka….
Maling : Mencuri dengan terpaksa, maafkan aku anak – anakku, sebenarnya tak ingin kucukupkan perut mu, pendidikanmu dengan uang haram. Namun apa daya, pekerjaan susah ditemukan dan didapatkan, harga yang semakin naik, dan hidup terlalu sulit untuk ku. Walaupun nanti aku ketahuan dan di bunuh oleh mereka yang……
Caleg : Mencuri uang rakyat.
BACA JUGA: Cara Menulis Puisi Bagi Pemula
D. Analisis Contoh dari Puisi Berantai
1. Diksi
a. “Uang sudah di lipat di bawah meja” – Diksi ini menggambarkan praktik korupsi yang dilakukan secara tersembunyi dan tidak terlihat. Uang yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik malah disembunyikan dan dimanfaatkan oleh oknum pejabat.
b. “Perut pejabat gendut-gandut” – Diksi ini menggambarkan kekayaan dan kemewahan yang dimiliki oleh pejabat korup. Mereka hidup berlebihan sementara rakyat menderita.
c. “Maling” – Diksi ini mengacu pada sosok pencuri atau orang yang melakukan tindakan kriminal. Dalam konteks puisi ini, maling digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terpaksa melakukan tindakan pencurian untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
d. “Hukum mati” – Diksi ini mengacu pada hukuman yang sangat berat, yaitu hukuman mati. Caleg menggunakan diksi ini untuk menunjukkan ketegasannya dalam memberantas korupsi dan memperjuangkan keadilan.
e. “Pupuk kain naik harganya” – Diksi ini menggambarkan kenaikan harga pupuk kain yang menjadi beban tambahan bagi petani. Hal ini menunjukkan kesulitan yang dihadapi petani dalam mengelola lahan pertanian mereka.
f. “Mencuri dengan terpaksa” – Diksi ini menggambarkan pencurian yang dilakukan karena terdesak oleh keadaan. Maling merasa terpaksa mencuri untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan pendidikan anak-anaknya.
BACA JUGA: Diksi: Pengertian, Fungsi, Ciri Ciri, Jenis dan Contoh
2. Majas
a. Personifikasi :dalam puisi ini, tokoh-tokoh seperti “meja” dan “perut pejabat” diberikan sifat-sifat manusia, seperti tidak bisa melihat, gendut-gandut, atau memiliki emas rakyat. Hal ini memberikan kesan visual yang kuat dan memperkuat pesan puisi.
b. Hiperbola : beberapa pernyataan dalam puisi menggunakan hiperbola, yaitu penggunaan ekspresi yang berlebihan untuk memberikan efek dramatis. Contohnya, “dalam perutnya ada emas rakyat” menggambarkan kekayaan yang sangat besar yang dimiliki oleh pejabat korup.
c. Metafora : dalam puisi ini, terdapat penggunaan metafora yang menggambarkan situasi dan perasaan tokoh. Contohnya, “sawahan yang tak menghasilkan” menggambarkan kegagalan petani dalam mencapai hasil yang diharapkan dari usaha mereka.
BACA JUGA: Rima dan Irama: Pengertian, Jenis dan Contoh Musikalisasi Puisi
3. Imaji
a. “Uang sudah di lipat di bawah meja” : imaji ini menggambarkan uang yang disembunyikan secara rahasia di bawah meja, menciptakan gambaran tentang praktik korupsi yang tersembunyi dan tidak terlihat.
b. “Perut pejabat gendut-gandut” : imaji ini menggambarkan kekayaan dan kelebihan yang dimiliki oleh pejabat korup. Perut yang gendut-gandut menciptakan gambaran visual tentang kekayaan yang berlebihan.
c. “Sesuap nasi”: imaji ini menggambarkan kebutuhan dasar yang sederhana, menciptakan gambaran tentang kelaparan dan kesulitan mencukupi kebutuhan makan sehari-hari.
d. “Pendidikan dengan uang haram” : Imaji ini menggambarkan situasi di mana seseorang terpaksa menggunakan uang yang diperoleh secara tidak sah untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Ini menciptakan gambaran tentang pengorbanan dan kesulitan dalam mencari pendidikan yang layak.
e. “Cangkul di tangan” : imaji ini menggambarkan petani yang bekerja keras dengan cangkul di tangan, menciptakan gambaran tentang kerja keras dan kelelahan yang dialami dalam menggarap lahan pertanian.
f. “Hidup terlalu sulit”: Imaji ini menggambarkan kesulitan hidup yang berat dan kompleks, menciptakan gambaran tentang tantangan dan beban yang harus dihadapi setiap hari.
Jadi, kesimpulannya adalah puisi berantai adalah bentuk puisi di mana beberapa penyair bergantian menulis bait-bait untuk menciptakan satu kesatuan yang utuh. Dalam sebuah puisi berantai, setiap penyair biasanya menulis satu atau beberapa baris puisi yang terhubung dengan baris-baris yang ditulis oleh penyair sebelumnya dan setelahnya. Tujuan dari puisi berantai adalah untuk menciptakan aliran atau tema yang terus menerus melalui kerja sama antara para penyair yang berpartisipasi.
Tags: puisi, puisi berantai
Materi Puisi Berantai Mulai Pengertian, Jenis, dan Analisis Contoh
Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh
Diposting oleh admingapuraA. Pengertian Puisi Akrostik Puisi akrostik adalah jenis puisi yang menggunakan huruf-huruf awal yang akan diletakkan pada baris awal, tengah, atau akhir dari setiap barisnya untuk membentuk kata atau kalimat tertentu. Huruf-huruf tersebut, ketika dibaca secara vertikal (ke atas taua ke bawah), akan membentuk kata yang memiliki hubungan dengan tema atau pesan yang ingin disampaikan…
SelengkapnyaArti dan Makna Lirik Lagu Tatak Mlakune Neng Njobo Banter Tenan Angine Denny Caknan dan Bella Bonita
Diposting oleh admingapuraGAPURA PUSTAKA – Media sosial kembali dihebohkan dengan potongan lirik lagu yang begitu khas dan menggugah perasaan yang banyak cari mengenai arti, makna dan artinya. Kali ini, penggalan lirik “Tatak Mlakune Neng Njobo Banter Tenan Angine” dari lagu terbaru Denny Caknan dan Bella Bonita tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform, terutama TikTok dan YouTube….
SelengkapnyaKritik Puisi Ke’renjana’an – Abd Razzaq dari Goresan Tinta Pemula
Diposting oleh admingapuraKe’renjana’an Riuh Gelombang, Sampaikan Fajar.. Mentari Pagi, Datangkan Petang.. Aku Menangis Di Samping Pohon.. Sore Hingga Malam.. Cinta Membuat Ku Yakin, Tentang Hidup Dan Kekecewaan.. Orang-Orang Sangat Sibuk, Berbisik Angin.. Aku Menghembus Bisik, Di Dalam Hati Yang Ter-Goda.. Cinta Yang Asik Adalah Do’a.. Batin Yang Berisik Adalah Surga Dan Neraka.. Aku Melambai Nurani.. Mengejar Pahala…
SelengkapnyaRima dan Irama: Pengertian, Jenis dan Contoh Musikalisasi Puisi
Diposting oleh admingapura1. Pengertian Rima dan Irama Rima merupakan pengulangan bunyi yang berada di bagian akhir larik dalam puisi. Sementara itu, irama adalah naik turun, keras lembut, tinggi rendah, dan panjang pendeknya intonasi dalam puisi. 2. Jenis Rima 1. Rima persesuaian bunyi dalam suku kata atau kata Contoh : Sedu sedan, sayur mayur, kisah kasih. 2. Rima…
SelengkapnyaMateri Musikalisasi Puisi Paling Lengkap Mulai Pengertian, Jenis dan Contoh
Diposting oleh admingapuraMusikalisasi puisi di Indonesia sebenarnya telah tumbuh subur sejak era 80-an. Seniman-seniman pelopor musikalisasi puisi di tanah air seperti Ferdi Arsi, Sapardi Djoko Damono, bahkan Emha Ainun Nadjib dapat disebut sebagai tonggak awal musikalisasi puisi di tanah air. Di ranah yang berbeda dengan tapi boleh disepakati sebagai salah satu bentuk musikalisasi puisi adalah semisal Ebiet…
SelengkapnyaKritik Puisi Takdir Masih Rahasia – Bulan – Komunitas Dunia C3
Diposting oleh admingapuraTakdir Masih Rahasia Kita berdua seperti bintang yang patah Terhempas jauh dari jalur surga Semesta mengutuk setiap langkah Membiarkan suka menjelma petaka Apa kau dengar tangisan malam? Itu suara kita yang hilang di angkasa Serupa rindu yang terkubur dendam Menyisakan diam di dada terdalam Kita tersesat di lorong waktu Menghitung bulir-bulir bening yang jatuh Sepasang…
SelengkapnyaBlack Rose Blues
Sinopsis Black Rose Blues Sepertinya Candra N. Pangeran mencoba membaca setiap ruang dalam perjalanan-perjalanannya dan menuangkannya ke dalam karya-karya puisinya. Banyak peristiwa yang “dipotretnya” menjadi gagasan-gagasan yang mengejutkan yang kerap kali membuat fenomena kegaiban, amarah dan dendam, keheningan, kesunyian, ledakan-ledakan, kearifan, religius, keliaran yang nakal, cinta dan kerinduan yang menggebu Dalam buku ini ia lebih…
Rp 19.500Wajah di Balik Jendela
Tangan kanan pria itu perlahan bergerak. Pelan dan gemetar. Mataku menangkap dedaunan di pepohonan depan rumah yang bergerak-gerak cepat. Udara dingin kembali menyusup dari celah-celah atap. Wajah di balik jendela berubah pucat sekali. Bibirnya mulai memutih. Air matanya jatuh berkali-kali. Tampaknya dia ingin menyampaikan sesuatu. Namun percuma, pertemuan kita dibatasi oleh sebidang kaca jendela. Aku…
Rp 55.000Ketukan Hati yang Berbisik
Tok … Tok … Tok … Ada yang mengetuk hati, suaranya Begitu lembut melawan semilir pawana yang menerpa wajah. Ketukan demi ketukan terus menerus dan bisikan lembut itu terus berusaha mengunggah rasa meski sering sia sia Gejolak harsa pun kerap memayungi bangai akara untuk hati, bisikannya bagai anila yang bertiup dalam hutan sukma yang…
Rp 50.000 Rp 60.000Teori Konspirasi vs Realita Rumah Sakit Covid 19
Covid 19 sudah merampas banyak hal dari genggaman. Waktu, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, bahkan orang orang tersayang. Datang secara tiba tiba tanpa diharapkan, tapi enggan pergi meninggalkan. Dua tahun seolah terkurung dalam batasan tanpa ada kejelasan kapan semuanya akan berakhir. Entah hari nyata atau hanya rekayasa, yang pasti semua orang merasakan dampaknya. Jika memang nyata kenapa…
Rp 75.000Seri Guru Muda: Asa dan Cita-Cita
Hayat, guru muda berbakat. Menjelang akhir kuliahnya, merintis usaha bersama teman-temannya. Setelah lulus kuliah, Hayat pun diterima dan tinggal di sekolah. Selesai masalah dengan teman-temannya. Di sekolah Hayat dihadapkan dengan masalah kegiatannya. Otaknya pun terus berputar, berpikir untuk bisa melaksanakan dua kegiatan yang bersamaan. Jiwanya mulai goyah. Dibenaknya andai saja raganya bisa terbelah dua. Mungkin…
Rp 55.000Fenomena Sosial dalam Kajian Hadis
Realisasi dalam konteks hadis mengajarkan sikap berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan. implementasi hadis dalam konteks kehidupan sosial yang memiliki tujuan agar lebih terarah dan bersikap lebih baik, dengan saling menghargai dan tolong menolong tanpa memandang perbedaan. Dengan adanya aturan-aturan syariat islam yang menjadikan manusia untuk lebih realistis dalam memahami konteks kehidupan yang semakin berkembang di…
Rp 50.000 Rp 60.000
Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.