Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Kritik Puisi Bersemi di Matamu – Dian Wulan dari Perkumpulan Anak Literasi

Kritik Puisi Bersemi di Matamu – Dian Wulan dari Perkumpulan Anak Literasi

Diposting pada 8 Februari 2025 oleh admingapura / Dilihat: 216 kali / Kategori:
Kritik Puisi

Kritik Puisi

Bersemi di Matamu

setelah malam pertemuan itu
aku memberanikan diri
untuk menyusun butiran harapan
yang akan tersulam cinta kita
—ia akan berlabuh pada pelukmu

dan pada matamu yang teduh itu
bolehkah aku tetap bersemi?
hingga musim yang terus berganti

aku ingin kaumemaknai cinta
dan gemuruh dada ini,
kala senyummu merenggut sinar
pada bintang-bintang di langit sana
meredupkan mataku untuk meliriknya juga

kasihku!
mari kita tetap saling mengasihi
aku ingin kita membangun kisah abadi,
kemudian bercinta,
dengan puisi-puisi yang akan lahir
dari sanubari

Probolinggo, 4 Februari 2025

BACA JUGA: Kritik Puisi Ke’renjana’an – Abd Razzaq dari Goresan Tinta Pemula

Kritik Puisi

Puisi berjudul Bersemi di Matamu karya Dian Wulan dari Komunitas Perkumpulan Anak Literasi  menarik perhatian dan memberikan gambaran tentang tema puisi, yaitu perasaan cinta dan harapan yang tumbuh dalam pandangan mata seseorang. Kata “bersemi” memiliki konotasi yang positif, yaitu pertumbuhan dan kehidupan, sehingga menimbulkan kesan yang indah dan romantis.

Bait 1
setelah malam pertemuan itu
aku memberanikan diri
untuk menyusun butiran harapan
yang akan tersulam cinta kita
—ia akan berlabuh pada pelukmu

Bait ini menggambarkan perasaan setelah pertemuan yang berkesan. Ada keberanian untuk merangkai harapan dan keyakinan bahwa cinta akan bersemi dan berujung pada hubungan yang lebih dalam (“berlabuh pada pelukmu”). Penggunaan tanda hubung (-) sebelum kalimat terakhir memberikan penekanan pada harapan tersebut.

Bait 2

dan pada matamu yang teduh itu
bolehkah aku tetap bersemi?
hingga musim yang terus berganti

Mata sebagai jendela jiwa menjadi fokus pada bait ini. Mata yang “teduh” memberikan kesan nyaman dan aman. Pertanyaan retoris “bolehkah aku tetap bersemi?” menunjukkan keinginan yang kuat untuk terus merasakan cinta dan kebahagiaan dalam hubungan tersebut, meskipun waktu terus berjalan.

BACA JUGA: Kritik Puisi Asmara Cinta – Juita Putri Utami dari Komunitas Rumah Keluarga Wijaya

Bait 3

aku ingin kaumemaknai cinta
dan gemuruh dada ini,
kala senyummu merenggut sinar
pada bintang-bintang di langit sana
meredupkan mataku untuk meliriknya juga

Bait ini mengungkapkan keinginan untuk memahami makna cinta yang mendalam. Senyum yang digambarkan “merenggut sinar pada bintang-bintang” adalah hiperbola yang kuat, menunjukkan betapa senyum itu sangat mempesona hingga mengalahkan keindahan bintang-bintang. Hal ini juga menunjukkan bahwa fokus utama adalah pada orang yang dicintai, bukan lagi pada hal-hal lain di sekitarnya.

Bait 4

kasihku!
mari kita tetap saling mengasihi
aku ingin kita membangun kisah abadi,
kemudian bercinta,
dengan puisi-puisi yang akan lahir
dari sanubari

Bait ini adalah ajakan yang tulus untuk terus saling mencintai dan membangun hubungan yang abadi. Penggunaan kata “kasihku” menunjukkan keintiman dan kasih sayang yang mendalam. Harapan untuk menciptakan “kisah abadi” dan “bercinta dengan puisi-puisi yang akan lahir dari sanubari” adalah ungkapan yang indah dan romantis, menunjukkan bahwa cinta akan diungkapkan melalui karya seni.

Puisi ini menggunakan bahasa yang sederhana namun efektif dalam menyampaikan perasaan cinta dan harapan. Citraan yang digunakan, seperti “mata yang teduh,” “senyum yang merenggut sinar bintang,” dan “puisi-puisi yang lahir dari sanubari,” sangat kuat dan membekas dalam ingatan pembaca.

Tema yang diangkat adalah tema cinta yang universal, namun dengan sentuhan pribadi dan unik dari penyair. Puisi ini cocok untuk mereka yang sedang merasakan indahnya jatuh cinta dan berharap untuk membangun hubungan yang langgeng.

Bagikan ke

Kritik Puisi Bersemi di Matamu – Dian Wulan dari Perkumpulan Anak Literasi

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Kritik Puisi Bersemi di Matamu – Dian Wulan dari Perkumpulan Anak Literasi

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja