Keranjang Belanja

Oops, keranjang belanja Anda kosong!

  • Selamat Datang di Toko Gapura Pustaka Cepat Murah dan Bersahabat
Beranda » Blog » Puisi Elegi: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contoh

Puisi Elegi: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contoh

Diposting pada 28 Oktober 2024 oleh admingapura / Dilihat: 53 kali / Kategori:
Materi puisi elegi meliputi pengertian, ciri ciri, jenis, contoh dan cara membuat sebagai bahan referensi untuk penulis pemula memahami perpuisian

Materi puisi elegi meliputi pengertian, ciri ciri, jenis, contoh dan cara membuat sebagai bahan referensi untuk penulis pemula memahami perpuisian

A. Pengertian Puisi Elegi

Puisi elegi adalah jenis puisi yang mengungkapkan perasaan duka cita, kesedihan, atau kehilangan terhadap sesuatu atau seseorang yang telah tiada.

Puisi ini biasanya digunakan untuk mengenang dan meratapi kematian seseorang, kehilangan cinta, atau peristiwa tragis lainnya. Elegi sering kali ditulis dengan menggunakan bahasa yang indah dan penuh perasaan, serta mengungkapkan kehampaan dan kesedihan yang mendalam.

Puisi elegi juga dapat berfungsi sebagai bentuk penghiburan dan pemulihan bagi penulis dan pembaca yang merasakan kehilangan yang sama.

BACA JUGA: Puisi Romansa: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contoh

B. Ciri Ciri Puisi Elegi

  1. Ekspresi Kesedihan: Puisi elegi secara khusus mengekspresikan perasaan kesedihan, duka cita, atau kehilangan yang mendalam. Puisi ini mencerminkan kehampaan dan kekosongan yang dirasakan oleh penulis.
  2. Tema Kematian atau Kehilangan: Puisi elegi sering kali berkaitan dengan tema kematian, baik itu kematian seseorang yang dicintai, kehilangan hubungan, atau peristiwa tragis lainnya. Puisi ini mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam dan meratapi kepergian yang tak dapat tergantikan.
  3. Bahasa yang Indah dan Emosional: Puisi elegi sering ditulis dengan menggunakan bahasa yang indah, penuh perasaan, dan kaya akan imaji. Penulis menggunakan kata-kata yang menggambarkan rasa sakit, kehampaan, dan kekosongan yang dirasakan.
  4. Penggunaan Irama dan Ritme yang Menghanyutkan: Puisi elegi sering menggunakan irama dan ritme yang lambat, mengalir, dan menghanyutkan. Hal ini membantu menciptakan suasana yang melankolis dan memperkuat ekspresi perasaan yang mendalam.
  5. Penggunaan Simbol dan Metafora: Puisi elegi sering menggunakan simbol dan metafora untuk menggambarkan perasaan dan pengalaman yang sulit diungkapkan secara langsung. Simbol dan metafora ini membantu menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam.
  6. Pengungkapan Pribadi: Puisi elegi sering kali merupakan ungkapan pribadi dari penulis. Puisi ini menggambarkan perasaan dan pengalaman yang sangat personal, sehingga pembaca dapat merasakan kedalaman emosi yang dirasakan oleh penulis.
  7. Penggunaan Gaya Sastra: Puisi elegi sering menggunakan gaya sastra seperti personifikasi, hiperbola, atau perumpamaan untuk memperkuat ekspresi perasaan dan pengalaman yang sedih.

BACA JUGA: Puisi Bebas: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri dan Contoh

C. Cara Membuat Puisi Elegi

  1. Tentukan Tema: Pilihlah tema yang ingin kamu ungkapkan dalam puisi elegimu. Tema ini bisa berkaitan dengan kematian, kehilangan, perpisahan, atau peristiwa tragis lainnya. Pastikan tema tersebut memiliki makna yang mendalam dan relevan dengan perasaanmu.
  2. Rencanakan Struktur Puisi: Tentukan struktur puisi elegi yang ingin kamu gunakan. Rencanakan jumlah baris atau bait yang akan kamu tulis, serta pola rima atau ritme yang ingin kamu gunakan.
  3. Pilih Bahasa yang Indah: Puisi elegi ditulis dengan bahasa yang indah dan penuh perasaan. Pilih kata-kata yang menggambarkan perasaan kesedihan, kehampaan, atau kehilangan dengan baik. Gunakan imaji dan metafora untuk menggambarkan perasaanmu secara lebih mendalam.
  4. Ungkapkan Perasaan dengan Jujur: Tulislah puisi elegi dengan jujur dan tulus. Ungkapkan perasaanmu dengan segenap hati, tanpa takut untuk mengekspresikan emosi yang mendalam. Jangan takut untuk menunjukkan kerapuhan dan kelemahan, karena itu adalah bagian dari keindahan puisi elegi.
  5. Gunakan Gaya Sastra: Gunakan gaya sastra seperti personifikasi, hiperbola, atau perumpamaan untuk memperkuat ekspresi perasaanmu. Gaya sastra ini dapat membantu menciptakan gambaran yang kuat dan mendalam dalam puisimu.
  6. Edit dan Revisi: Setelah menulis puisi elegi, lakukan pengeditan dan revisi untuk memperbaiki struktur kalimat, memperhalus bahasa, dan meningkatkan aliran puisi. Bacalah puisimu secara berulang-ulang dan perhatikan setiap kata dan frase yang digunakan.
  7. Baca dan Bagikan: Bacalah puisi elegimu dengan perasaan yang mendalam. Baca puisi tersebut dengan suara keras atau bagikan kepada orang-orang terdekatmu. Biarkan mereka merasakan dan menghargai keindahan puisi elegi yang kamu tulis.

BACA JUGA: Ilmu Pengantar Puisi: Pengertian dan Jenis

D. Jenis dan Contoh

1. Elegi Tradisional

Jenis puisi elegi ini mengikuti struktur dan gaya tradisional yang telah ada sejak zaman klasik. Biasanya terdiri dari beberapa bait dengan pola rima tertentu dan mengungkapkan perasaan kesedihan dan kehilangan dengan penuh kelembutan.

Contoh Puisi Elegi Tradisional

Elegi Sahabat yang Berpulang

Oleh Kumaidatun Nisfiyah, S.Pd.

 

Di bawah langit senja yang merah

Ku menulis puisi elegi dengan tinta hitam

Mengalun lirih, meratapi kehilangan

Mengurai duka, merangkai kenangan

 

Dalam bait-bait puisi yang terpahat

Ku ungkapkan rindu yang tak terucap

Seperti angin yang berhembus perlahan

Mengusap luka, menyentuh jiwa yang pilu

 

Oh, kenangan yang berlalu begitu cepat

Seperti kembang layu di taman yang sunyi

Kini hanya tinggal bayang-bayang yang terpatri

Di balik sepi yang meliputi hati

 

Dalam puisi ini, aku meratapi kepergian

Seorang sahabat yang telah berpulang

Dia meninggalkan jejak yang tak tergantikan

Dan kenangan yang abadi dalam sanubari

 

Dalam setiap bait, kuucapkan selamat tinggal

Kepada sosok yang kini tak lagi hadir

Namun dalam hati, cinta tak pernah pudar

Elegi ini menjadi ungkapan yang abadi

 

Di malam yang sunyi, kuucapkan doa

Semoga dia beristirahat dalam damai

Puisi elegi ini menjadi penghormatan terakhir

Untuk sahabat yang pergi meninggalkan dunia

 

Dalam kesedihan, ku temukan kekuatan

Dalam kehilangan, ku temukan harapan

Puisi elegi ini mengajarkan arti kehidupan

Bahwa cinta dan kenangan takkan pernah mati

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

BACA JUGA: Puisi Prosa: Pengertian, Jenis, dan Contoh

2. Elegi Modern

Jenis puisi elegi ini lebih bebas dalam hal struktur dan gaya. Puisi elegi modern seringkali menggunakan bahasa yang lebih sederhana namun tetap menggugah perasaan. Penulis puisi elegi modern juga cenderung menggunakan gaya penulisan yang lebih eksperimental.

Contoh Puisi Elegi Modern

Teka-Teki Kehidupan Modern

Oleh Kumaidatun Nisfiyah, S.Pd.

 

Di tengah kota yang sibuk dan hiruk-pikuk

Aku menulis puisi elegi dengan kata-kata modern

Mengalun dalam irama yang berbeda

Menggambarkan kehidupan yang penuh dengan teka-teki

 

Di antara gedung-gedung tinggi yang menjulang

Daku ungkapkan kehampaan yang terpendam

Seperti suara sirene yang memekakkan telinga

Menggambarkan kehilangan yang tak terucapkan

 

Dunia yang terhubung dalam jaringan

Di mana segalanya terlihat begitu dekat

Namun hati-hati, kita terjebak dalam kesepian

Terisolasi dalam dunia maya yang tak nyata

 

Dalam puisi ini, aku meratapi kekosongan

Yang tercipta oleh hubungan yang dangkal

Seperti jutaan kata yang tak berarti

Kita terjebak dalam kesendirian yang tersembunyi

 

Di balik senyum yang terpatri di wajah

Tersembunyi rasa sakit yang tak terungkap

Kita berusaha menutupi luka yang dalam

Namun dalam hati, kehampaan terus bersemayam

 

Dalam setiap bait, kuucapkan kegelisahan

Tentang masa depan yang tak pasti

Namun dalam hati, ada harapan yang menggelora

Bahwa kita bisa menemukan makna yang sejati

 

Di dunia yang serba cepat dan berubah

Kita terjebak dalam pergumulan yang tak berkesudahan

Puisi elegi ini menjadi ungkapan kebingungan

Tentang kehidupan yang penuh dengan pertanyaan

 

Dalam kesedihan, aku temukan kekuatan

Dalam kehilangan, aku temukan kebijaksanaan

Puisi elegi ini mengajarkan arti kehidupan

Bahwa kita harus mencari makna yang lebih dalam

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

BACA JUGA: Puisi Akrostik: Pengertian, Jenis, Contoh

3. Elegi Persona

Jenis puisi elegi ini ditulis dari sudut pandang tokoh atau karakter tertentu. Penulis mengambil peran tokoh tersebut dan mengungkapkan perasaan kesedihan dan kehilangan dari perspektif tokoh tersebut. Elegi persona memberikan kesempatan untuk menggali emosi dan pengalaman yang berbeda

Contoh Puisi Elegi Persona

Persona yang Terluka dalam Kehampaan

Oleh KumaidatunNisfiyah, S.Pd.

 

Dalam gelapnya malam yang sunyi

Aku menulis puisi elegi persona ini

Sebagai suara yang terdengar dalam hati

Mengungkapkan perasaan yang terpendam dalam diri

 

Aku adalah persona yang terluka

Dalam dunia yang penuh dengan kehampaan

Seperti bayangan yang terpatri di dinding

Aku meratapi kehilangan yang tak terucapkan

 

Dalam keheningan, aku terisolasi

Seperti satu-satunya manusia di dunia ini

Hati yang rapuh, terjerat dalam kebingungan

Mencari makna dalam kehidupan yang tak pasti

 

Dalam kesendirian, aku merenung

Tentang arti dari kehadiran dan kepergian

Seperti angin yang berhembus di malam hari

Aku merasakan kekosongan yang dalam

 

Aku adalah persona yang terluka

Dalam pergumulan yang tak berkesudahan

Mencoba mencari jawaban dalam kegelapan

Namun terjebak dalam labirin pikiran yang rumit

 

Dalam puisi ini, aku meratapi kehilangan

Yang tercipta oleh hubungan yang rapuh

Seperti sejuta kata yang tak terucapkan

Aku terjebak dalam kesepian yang tersembunyi

 

Namun, dalam kepedihan, aku menemukan kekuatan

Dalam kehampaan, aku menemukan kebijaksanaan

Puisi elegi persona ini menjadi ungkapan

Tentang perjalanan hidup yang penuh dengan pertanyaan

 

Dalam setiap bait, aku mencoba mengerti

Makna dari setiap langkah yang kuambil

Meskipun terkadang terasa berat dan menyakitkan

Aku tetap berjuang untuk menemukan jati diri

 

Inilah puisi elegi persona yang ku ciptakan

Sebagai ungkapan dari jiwa yang terluka

Semoga puisi ini menggugah hati yang membaca

Dan menginspirasi kita untuk menghadapi hidup dengan tegar

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

BACA JUGA: Puisi Esai: Pengertian, Jenis dan Contoh

4. Elegi Sosial

Jenis puisi elegi ini mengungkapkan perasaan kesedihan dan kehilangan terkait dengan isu-isu sosial atau politik. Puisi ini seringkali mengkritik ketidakadilan, kekerasan, atau ketidaksetaraan dalam masyarakat. Elegi sosial dapat menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada pembaca.

Contoh Puisi Elegi Sosial

Suara Terabaikan dalam Kegelapan Sosial

Oleh Kumaidatun Nisfiyah, S.Pd.

 

Di tengah hiruk-pikuk kota yang sibuk

Aku menulis puisi elegi sosial ini

Sebagai suara yang terdengar dalam keheningan

Mengungkapkan keprihatinan terhadap keadaan yang terabaikan

 

Di jalanan yang padat dengan kendaraan

Ku lihat manusia berlalu-lalang tanpa peduli

Mereka terburu-buru menuju tujuan mereka

Tak melihat sekitar, tak peduli dengan sesama

 

Di sudut jalanan, seorang gelandangan duduk terlantar

Tubuhnya yang kurus, mata yang kosong

Dia adalah simbol dari ketidakadilan sosial

Yang tersembunyi di balik kemegahan kota ini

 

Di pemukiman kumuh yang terpinggirkan

Anak-anak bermain di antara tumpukan sampah

Mereka tertawa dan bermain dengan semangat

Namun tak tahu bahwa masa depan mereka terancam

 

Di ruang berita yang penuh dengan kekerasan

Berita tentang perang dan penderitaan terus berulang

Kita terbiasa dengan gambar-gambar mengerikan

Hingga tak lagi tergugah oleh penderitaan sesama

 

Puisi ini adalah elegi untuk kepekaan sosial yang hilang

Untuk kepedulian yang terkubur dalam kesibukan

Kita perlu melihat dan mendengar

Mengulurkan tangan untuk mereka yang terpinggirkan

 

Mari kita bangun dari tidur panjang kita

Dan menjadi suara bagi yang tak terdengar

Mari kita bersatu dalam perjuangan

Mengubah dunia menjadi tempat yang lebih adil

 

Puisi elegi sosial ini menjadi panggilan

Untuk mengubah dunia dengan tindakan nyata

Mari kita bersama-sama mengatasi ketidakadilan

Dan membawa harapan bagi mereka yang terabaikan

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

 

5. Elegi Pribadi

Jenis puisi elegi ini merupakan ungkapan perasaan kesedihan dan kehilangan yang sangat pribadi. Penulis menggunakan puisi ini untuk merayakan kehidupan seseorang yang telah meninggal atau mengungkapkan perasaan kehilangan terhadap peristiwa atau hubungan yang berakhir.

Contoh Puisi Elegi Pribadi

Hampa dalam Kehilangan

Oleh Kumaidatun Nisfiyah, S.Pd.

 

Di dalam hatiku yang sunyi

Kutulis puisi elegi pribadi ini

Sebagai ungkapan rasa kehilangan

Dan duka yang tak terucapkan

 

Di malam gelap yang sunyi

Aku merenung tentang kehilangan dirimu

Kau pergi meninggalkan jejak yang dalam

Meninggalkan hatiku hampa dan pilu

 

Di setiap sudut rumah yang kosong

Aku merasakan kehampaan yang mendalam

Suaramu yang dulu mengisi ruangan

Kini hanya tinggal kenangan yang terasa pilu

 

Di setiap senja yang meredup

Aku teringat akan kenangan indah bersamamu

Kita tertawa dan bercanda bersama

Namun kini hanya tinggal kesedihan yang tak terlupakan

 

Di dalam tidurku yang tak nyenyak

Aku terus memikirkan kehilanganmu

Rindu yang tak terpadamkan

Mengisi hatiku dengan kesedihan yang mendalam

 

Puisi ini adalah elegi untuk kehilangan

Untuk duka yang sulit diungkapkan

Namun aku percaya, walaupun kau pergi

Kenangan indah bersamamu tetap abadi

 

Di setiap puisi yang kutulis

Kau tetap hidup dalam kata-kataku

Meski kau tak ada di sini lagi

Cintaku padamu takkan pernah pudar

 

Puisi elegi pribadi ini menjadi penghormatan

Untukmu yang telah pergi meninggalkan dunia

Meski hatiku pilu dan rindu tak terucapkan

Aku akan tetap mengenangmu selamanya

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

 

6. Elegi Alam

Jenis puisi elegi ini menghubungkan perasaan kesedihan dan kehilangan dengan alam. Penulis menggunakan gambaran alam untuk menggambarkan perasaan yang mendalam dan mengungkapkan kehampaan atau kehilangan yang dirasakan.

Contoh Puisi Elegi Alam

Lamentasi Alam Terluka

Oleh Kumaidatun Nisfiyah, S.Pd.

 

Di tengah hutan yang sunyi

Kutulis puisi elegi alam ini

Sebagai ungkapan rasa duka

Atas kerusakan yang terjadi

 

Di sungai yang dulu jernih mengalir

Kini tercemar oleh limbah manusia

Ikan-ikan yang dulu berenang bebas

Kini tercekik oleh plastik dan polusi

 

Di padang rumput yang hijau menghijau

Kini tergantikan oleh bangunan beton

Habitat para binatang terancam punah

Karena manusia tak menghargai kehidupan

 

Di langit yang dulu biru nan cerah

Kini terhalang oleh asap dan polusi udara

Bintang-bintang yang dulu berkilauan

Kini tak lagi terlihat oleh mata manusia

 

Puisi ini adalah elegi untuk alam yang terluka

Untuk kerusakan yang manusia sebabkan

Kita harus sadar dan bertindak

Untuk menjaga alam agar tetap lestari

 

Mari kita hentikan pembabatan liar

Dan berhenti mencemari sungai dan udara

Mari kita tanam pohon dan hutan kembali

Untuk mengembalikan keindahan alam yang hilang

 

Di setiap langkah yang kita ambil

Mari kita pikirkan dampaknya bagi alam

Kita adalah bagian dari alam ini

Dan kita bertanggung jawab menjaganya

 

Puisi elegi alam ini menjadi panggilan

Untuk menyadarkan manusia akan pentingnya alam

Mari kita bersama-sama melindungi

Keindahan dan kehidupan yang ada di dalamnya

 

Kota Ukir, 13 Februari 2024

Tags: , ,

Bagikan ke

Puisi Elegi: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contoh

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Puisi Elegi: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contoh

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Marketing
● online
Marketing
● online
Halo, perkenalkan saya Marketing
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja